Selasa, 05 Oktober 2010

Manusia Sempurna Di Masa SMA

Saat pertama, masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Saya merasa kurang yakin dengan diri saya sendiri. Awalnya saya merasa bahwa sekolah ini sangat tidak saya sukai. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa sekolah ini adalah sekolah yang terbaik buat saya. Terkadang, saya merasa belum siap dengan semua ini. Dengan teman baru, guru baru, sahabat baru, kakak kelas baru, dan semua situasi baru di sekolah itu. Tetapi saya juga merasa yakin, bahwa kita bisa beradaptasi di lingkungan yang baru ini. Walaupun membutuhkan proses, hal itu pasti dapat tercapai. Meskipun di saat-saat pertama, saya merasa sendiri dan tanpa seorang teman. Tetapi sekarang tidaklah begitu. Sekarang saya sudah memiliki teman baru. Walaupun, saya masih merasa bahwa teman SMP masih lebih baik dari teman ku sekarang.Mungkin semua ini dikarenakan pertentangan agama antara kami.

Mereka menganggap saya sebagai murid terpintar di sekolah itu. Padahal sewaktu SMP saya hanya murid yang biasa-biasa saja. Peringkat pertamapun belum pernah saya rasakan. Bahkan saya di katakan “Si Perfect”, tetapi saya merasa biasa-biasa saja dengan semua perkataan mereka. Saya tidak yakin bahwa sayalah murid terpintar. Menurut saya, masih banyak murid yang lebih pintar dari saya. Karena saya merasa bahwa diri saya biasa-biasa saja. Tetapi entah mengapa, semua menganggapnya luar biasa. Saya hanya ahli dalam bidang matematika, tetapi entah mengapa semua berkata saya ahli dalam segala bidang. Saya juga biasa bertanya-tanya sendiri, mengapa mereka bisa berpendapat seperti itu???

Apakah semua itu karna saya pernah mendapat 100?

Apakah semua itu karna saya rajin kerja tugas?

Apakah semua itu karna saya sering angkat bicara ketika guru memberi pertanyaan kepada murid?

Apakah semua itu karna saya Lebih cepat mengumpul pekerjaan sekolah?

Saya merasa, semua itu tidak ada pada diri saya. Semua itu tidak bisa di jadikan alasan kepintaran seseorang. Menurut saya kepintaran itu bukan hanya sekedar begitu saja. Tetapi Pintar dalam ilmu dan skill. Tidak semua orang bisa memiliki kedua-duanya. Saya sendiri merasa, berada dalam kategori tersebut. Ini masih sangat membuat saya bingung, mengapa semua teman-teman saya mengatakan bahwa saya adalah manusia yang mendekati sempurna. Apakah ada yang bisa menjelaskan kepada saya, mengapa mereka bisa berkata seperti itu???

Senin, 20 September 2010

Merekalah Sahabatku

Sahabat...

Ketika mendengar kata-kata ini, saya langsung berpikir.

Apakah arti sahabat sebenarnya???

Menurut saya sendiri, sahabat adalah seseorang bahkan lebih yang mampu membuat saya senang dan bahagia... tetapi lebih dari itu sahabat sebenarnya orang yang ada di saat kita senang dan susah, gembira dan sedih serta dalam suka dan duka. Sahabat itu bukanlah teman tetapi lebih dari sekedar teman. Sahabat selalu menolong di saat di butuhkan. Sahabat juga sebagai tempat kita berkeluh kesah. Sahabat harus mempunyai rasa saling percaya. Karena percaya itu merupakan akar dari sebuah persahabatan. Itu merupakan syarat utama dari sebuah persahabatan yang kokoh, karna jika tanpa kepercayaan tersebut mungkin suatu saat persahabatan kalian akan hancur. Selain itu, dalam persahabatan anda tidak seharusnya iri, sombong, bersaing apalagi egois kepada sahabat anda. Mungkin anda pernah bahkan sering mengatakan ”saya tidak mempunyai sahabat yang dapat mengerti saya”

Saya hanya dapat berkata : anda salah

Mungkin anda belum mengetahui, bahkan merasa bahwa ada seseorang yang kalian anggap teman, sebenarnya merupakan sahabat yang anda cari selama ini. Bahkan orang yang kalian anggap sahabat tersebut seharusnya hanyalah teman belaka. Sahabat sudah menjadi takdir setiap orang. Anda salah jika berpikir bahwa saya tidak membutuhkan sahabat. Karena seperti halnya makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Anda juga membutuhkan seorang sahabat. Karena tanpa dia anda tidak mungkin bisa menjalankan hidup dengan baik. Sangat sulit untuk mendapatkan seorang sahabat. Maka dari itu jagalah hubungan persahabatan anda. Dari persahabatan itu, anda menganggapnya seperti saudara sendiri. Itu tidaklah salah. Tetapi berhati-hatilah karena jika seorang sahabat menghianati anda. Anda akan merasakan sakit hati yang luar biasa karena hal itu.